19 October 2009

Leuser Treaking by George - M 90437 ADB (bag I)

Dear Penikmat Blogger Mahitala,
Pada kali ini kami akan menampilkan berita perjalanan yang dilakukan oleh George (M 90437 ADB). Perjalanan dan cerita George kali ini mengenai pencapaian beliau ke Gunung Leuser, Aceh yang terkenal dengan track panjang dan keindahan alam yang sungguh sangat menakjubkan. Cerita George ini akan dibagi-bagi menjadi beberapa postingan.
Selamat Menikmati

Salam,
M 2000511 ATSA

========================================


Pendaki mana yang tidak kesengsem dengan keindahan Gunung Leuser – hutan tropis yang sangat kaya flora dan fauna serta diakui sebagai salah satu paru-paru dunia. Terletak di Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Gayo Luwes, Propinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD), merupakan kekayaan alam nusantara yang harus dilestarikan dan diperkenalkan bagi khayalak umum, dan pencinta alam khususnya.

Beruntung ada kesempatan yang memungkinkan, maka Andy Hermawan dan George Surjopurnomo (M 90347 ADB) bermaksud mendakinya melalui jalur Kedah. Direncanakan berlangsung selama 14 hari dengan menyertakan seorang pemandu dan dua porter, mulai dari tanggal 19 Juli – 1 Agustus 2009. Pendakian menggunakan siege tactic, di mana semua perlengkapan dan logistik diangkut sesuai pergerakan menuju puncak, dan perbekalan “ditimbun” di beberapa lokasi untuk meringankan beban perjalanan.

Ucapan terima kasih setulusnya untuk guide kami NASIR dan porter TOPAN Julpan dan MAISAR yang menyertai dan mendukung penuh perjalanan ini. Terima kasih sudah berbagi banyak khasanah budaya Aceh khususnya Gayo Luwes dan gelang rotan yang dirajut Maisar. Kepada Mr. Jali yang sudah mempersiapkan guide-porter, mengurus perijinan dan menyambut kami di kediamannya. Santoso dan Sandy yang rela bersusah payah mengantar kami ke Kedah dan menjemput kembali ke Medan. Juga keluarga, MAHITALA UNPAR dan teman-teman yang selalu memberikan semangat, dukungan moril dan khususnya doa.

Berikut ini adalah laporan singkat perjalanan lengkap dengan dokumentasi, jalur pendakian, titik koordinat (GPS waypoint) dan catatan lainnya. Semoga dapat bermanfaat mengingat minimnya data atau publikasi mengenai pendakian ke Gunung Leuser, sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun yang hendak mengenalnya.



17.07.09
Meninggalkan Jakarta menuju Medan dengan menggunakan Lion Air last flight (9 - 11.20pm). Tiba di Medan dijemput dan menuju kediaman Santoso untuk packing ulang dan beristirahat.


18.07.09
Berangkat subuh dengan kendaraan sewaan – bukan umum (BTN atau Karisma) mengingat dua backpack 95+110 lt. berisi perlengkapan pribadi dan Tim, serta sebuah backpack 80 lt berisi logistik. Rute perjalanan dari Medan menuju Kedah (kaki G. Leuser), melalui Kabanjahe (Sumut), kemudian mengarah ke Utara melintasi perbatasan Sumatera Utara (Sumut) – NAD menuju Kutacane.

Sayang jalan antar propinsi tersebut rusak berat, perbaikan jalan dan jembatan dimana2 tiada yang tuntas, harus ditempuh sekitar 9 - 10 jam sampai di Blankejeren. Ibukota Kabupaten Gayo Luwes (hasil pemekaran DATI-II NAD) ini sangat maju, namun sayang penerangan masih mengandalkan PLTD, jalan bagus dan ekspansi sampai ke desa-desa dan bisa mencapai Kedah dalam sejam. Dari Blankejeren (NAD) lalu belok ke kiri melewati Kutapanjang (kota kecil), desa Palosan dan kira-kira satu jam kemudian tiba di rumah Mr. Jali (Rajali Jamali) - 1.242 dpl, guide perintis Leuser sejak 1980-an. Disambut ramah Mr. Jali yang saat itu rumahnya dijadikan base camp kontraktor jalan raya, kami langsung membahas rencana perjalanan sebelum beristirahat untuk pendakian esok hari.


Day One - 19.07.09
Pagi hari kami berkenalan dengan guide Nasir, porter Topan dan Maisyar yang ternyata masih belanja logistik dan perlengkapan mereka. Mereka relatif masih muda, terutama Maisyar yang baru setahun tamat SMA. 12AM, cuaca sangat cerah, matahari persis di atas kepala, Tim meninggalkan Kedah menuju arah Barat Daya ke Sinebruk Green - 1,370dpl (bungalow rumah panggung milik Mr. Jali) melewati Wisma Pemda (yang sayang tidak terurus – padahal ada pemandian alamnya). Sempat makan siang di Sinebruk sambil menunggu Nasir dkk repacking dan berpisah dengan Santoso yang langsung kembali ke proyek di Medan.

2PM memulai trekking, masuk hutan lebat yang terjal dan sampai di Tobacco Hut (1,667dpl) 4.30pm – bekas perkebunan yang tidak terawat lagi. Dari sini tampak Kedah hingga Blangkejeren membentang luas di bawah sana. Kira-kira 10 menit kemudian sampailah di batas hutan. Mulai pendakian terjal kemiringan 70 - 80derajat, sekitar satu jam sampai di pertigaan, arah ke kanan untuk mengambil air. Sangatlah meguras tenaga di hari pertama dengan beban luar biasa berat, akhirnya tiba di Simpang Angkasan (2,207dpl) 8.20pm.

Camp site cukup besar dan lapang walau ada di tengah hutan. Di sana sudah berada ekspedisi K0-19 Pencinta Alam Fakultas Teknik Universitas Hasanudin, Makasar yang berangkat pagi hari.

[Atas] Pemandangan jalur pendakian menuju Tobacco Hut (1). [Tengah] Keluarga Penghuni Tobacco Hut. [Bawah] Dari batas hutan (2) pendakian sangat terjal menuju Simpang Angkasan. Tampak Puncak palsu di kejauhan, bergaris dua putih (tebing longsor) (3) dimana Puncak Angkasan sendiri berada di belakangnya


Day Two - 20.07.09
7.40am pendakian dimulai, jalur cukup nyaman karena tidak terlalu terjal dan tiba di Camp 1 (2.551dpl) 10.20am. Selepas Puncak palsu (tebing longsor ada di sisi kiri) pada 2.600dpl, melewati batas vegetasi dan hutan lumut sambil menyusuri punggungan di bawah terik matahari, kami tiba di Puncak Angkasan (2.915dpl) pada 3pm. Pertama kali bisa melihat jajaran puncak Loser-Leuser nun jauh di Selatan, terbelah ngarai dalam yang luar biasa luas – hm masih seminggu lagi kita kesana. Setelah istirahat mulai bergerak ke Timur, turun naik punggungan sampai di Kayu Manis 1 (2.816dpl) 6pm. Ada 3 - 4 camp site, di antara belukar, agak terlindung dari angin. Air didapat dari waterpond.


Setelah melewati Puncak palsu, pemandangan ke arah Selatan nampak Puncak Angkasan (1) dan kemudian pendakian berbelok ke Barat menuju Kayu Manis 1 (2)

Day Three - 21.07.09
8am melanjutkan pendakian ke Timur, turun naik punggungan melewati Kayu Manis 2 (2.769dpl), 10.30am dan Kayu Manis 3 (2.623dpl), 11.45am, lalu berbelok ke Selatan menuruni lereng curam hingga Lintasan Badak (2.200dpl), 2.30pm. Setelah menimbun logistic #1, dimulailah pendakian panjang menuju puncak Pepanji (2.442dpl), 6pm. Ada 2 - 3 campsite, air diambil dari waterpond.

2 Comments:

At October 19, 2009 12:49 PM, Blogger Roger Rabbit said...

Wah, ini sepertinya tulisan yang menarik, tp kok di format pdf? Jadi harus seperti ngelihat gambar. Kenapa ga format word.nya yg masuk. akan lebih enak di baca dan bisa di - tag sehingga bisa lebih mudah menyebar di dunia maya bahwa george dari M pernah ke leuser.

 
At October 20, 2009 11:41 AM, Blogger MAHITALA UNPAR said...

Rud,
ini maksimal....walau fontnya beberapa masih suka mental2 suka2nya sendiri....

what do you think ?
tks

511

 

Post a Comment

<< Home